Sebenarnya anda dapat juga menggunakan vmware workstation, virtualbox atau lainnya. Tapi pilihan pada Vmware Player mempunyai beberapa keuntungan. Keuntungannya antara lain dapat berjalan di beberapa OS, relatif mudah, dan tentunya dapat digunakan secara gratis.
Jika anda menggunakan Windows maka anda dapat mendownloadnya yang versi windows. Jika anda menggunakan Linux maka akan lebih mudah jika anda mendownload paket untuk distribusi anda. Jika anda menggunakan Ubuntu paket vmware player dapat dengan mudah didapatkan di repositorynya. Proses instalasinya juga relatif mudah.
Untuk menjalankan Vmware Player dibutuhkan virtual machine dari sistem lain. Hal itu dikarenakan Vmware Player tidak seperti Vmware Workstation yang dapat membuat virtual machine sendiri. Tapi hal itu tidak masalah. Anda dapat mendownloadnya di sini. Untuk mengisnstal windows berikut linknya :
http://www.geocities.com/shony455jr/mr/vm_img_windxp.zip
Untuk linux 2.6 :
http://www.geocities.com/shony455jr/mr/vm_img_linux26.zip

Anda dapat menggunakannya seperti layaknya komputer biasa. Anda dapat me-reset virtual komputer dari menu palyer > Trobleshoot > reset. Untuk mematikan virtual komputer pilih menu palyer > Trobleshoot > power off and quit. Anda juga dapat mengubah alokasi memori untuk virtual machine di menu palyer > Trobleshoot > change memory alocation. Untuk masalah networking dan juga shared folder dapat anda baca dokumentasinya yang disertakan bersama program.

No comments:
Post a Comment